Keluarga Sehat Berencana Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terus mengajak warganya untuk ber-KB, karena menilai pentingnya program tersebut dalam meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya tidak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk ber-KB. Ayo ber-KB. Dengan ber-KB kita bisa mengatur kelahiran, dan dengan dua anak pendidikannya bisa terjamin," katanya.
Gubernur juga mengatakan, pentingnya KB baik bagi kesehatan keluarga, ekonomi keluarga, kelanjutan pendidikan anak, dan sebagainya. KB adalah program keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan berkualitas.
Pembinaan program KB di Banten terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari tingkat kepesertaan keluarga misalnya, pada tahun 2009 mencapai 311.103 keluarga atau pasangan usia subur (PUS).
Kemudian, pada tahun 2010 jumlah keluarga peserta KB mencapai 374.262 keluarga. Sementara, pada tahun 2011 dari target 376 ribu keluarga hingga pertengahan tahun ini sudah ada sekitar 190 ribu keluarga atau mencapai 52 persen.
Peningkatan jumlah kepesertaan program KB tersebut diharapkan mampu menekan laju pertumbuhan penduduk di Banten yang mencapai 2,78 persen pada tahun 2010.
"Keberhasilan program KB di atas tidak terlepas dari peran semua pihak yang bekerjasama dengan BKKBN, di antaranya adalah unsur TNI melalui program KB Kesehatan terpadu," katanya.
Laju pertumbuhan penduduk di Banten paling banyak di wilayah perkotaan terutama di Tangerang karena berbatasan dengan DKI Jakarta. Laju pertumbuhan penduduk itu bukan karena angka kelahiran tetapi warga pendatang baru dari luar daerah.
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk Banten saat ini mencapai 10,6 juta. Jumlah itu kemungkinan terus meningkat karena faktor urbanisasi seiring meningkatnya pertumbuhan industri di Banten.
Urbanisasi pada satu sisi akan mengakibatkan tingkat pengangguran di Banten terus bertambah. Oleh karena itu, Keberhasilan program KB di Banten diharapkan bisa menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang lebih banyak didorong oleh faktor pendatang tersebut.
Saya akan terus mengajak masyarakat agar mengikuti program KB. Sebuah program keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan berkualitas yang dilakukan dengan berbagai kegiatan," ujaranya.
Salah satu program kegiatan yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi Banten adalah program KB-kesehatan Terpadu bersama TNI. Demikian juga program peningkatan kualitas keluarga yang melibatkan 68.000 kader Posyandu serta para pendamping keluarga harapan (PKH).
"Dengan KB, kita wujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan berkualitas. Tentunya tujuan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kesadaran penuh dari semua masyarakat. Semoga pembangunan Banten ke depan lebih maju sebagaimana harapan kita bersama," kata Ratu Atut.
Kenyataan yang diuangkapkan Kepala BP3AKB Kabupaten Pandeglang, bahwa program KB berkaitan erat dengan peningkatan kualitas SDM, maka memang layak kalau Gubernur Banten dan bupati/walikota di Banten mendukung program tersebut Keluarga Sehat Berencana
"Saya tidak bosan-bosannya mengajak masyarakat untuk ber-KB. Ayo ber-KB. Dengan ber-KB kita bisa mengatur kelahiran, dan dengan dua anak pendidikannya bisa terjamin," katanya.
Gubernur juga mengatakan, pentingnya KB baik bagi kesehatan keluarga, ekonomi keluarga, kelanjutan pendidikan anak, dan sebagainya. KB adalah program keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan berkualitas.
Pembinaan program KB di Banten terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari tingkat kepesertaan keluarga misalnya, pada tahun 2009 mencapai 311.103 keluarga atau pasangan usia subur (PUS).
Kemudian, pada tahun 2010 jumlah keluarga peserta KB mencapai 374.262 keluarga. Sementara, pada tahun 2011 dari target 376 ribu keluarga hingga pertengahan tahun ini sudah ada sekitar 190 ribu keluarga atau mencapai 52 persen.
Peningkatan jumlah kepesertaan program KB tersebut diharapkan mampu menekan laju pertumbuhan penduduk di Banten yang mencapai 2,78 persen pada tahun 2010.
"Keberhasilan program KB di atas tidak terlepas dari peran semua pihak yang bekerjasama dengan BKKBN, di antaranya adalah unsur TNI melalui program KB Kesehatan terpadu," katanya.
Laju pertumbuhan penduduk di Banten paling banyak di wilayah perkotaan terutama di Tangerang karena berbatasan dengan DKI Jakarta. Laju pertumbuhan penduduk itu bukan karena angka kelahiran tetapi warga pendatang baru dari luar daerah.
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk Banten saat ini mencapai 10,6 juta. Jumlah itu kemungkinan terus meningkat karena faktor urbanisasi seiring meningkatnya pertumbuhan industri di Banten.
Urbanisasi pada satu sisi akan mengakibatkan tingkat pengangguran di Banten terus bertambah. Oleh karena itu, Keberhasilan program KB di Banten diharapkan bisa menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang lebih banyak didorong oleh faktor pendatang tersebut.
Saya akan terus mengajak masyarakat agar mengikuti program KB. Sebuah program keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan berkualitas yang dilakukan dengan berbagai kegiatan," ujaranya.
Salah satu program kegiatan yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi Banten adalah program KB-kesehatan Terpadu bersama TNI. Demikian juga program peningkatan kualitas keluarga yang melibatkan 68.000 kader Posyandu serta para pendamping keluarga harapan (PKH).
"Dengan KB, kita wujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, dan berkualitas. Tentunya tujuan ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan kesadaran penuh dari semua masyarakat. Semoga pembangunan Banten ke depan lebih maju sebagaimana harapan kita bersama," kata Ratu Atut.
Kenyataan yang diuangkapkan Kepala BP3AKB Kabupaten Pandeglang, bahwa program KB berkaitan erat dengan peningkatan kualitas SDM, maka memang layak kalau Gubernur Banten dan bupati/walikota di Banten mendukung program tersebut Keluarga Sehat Berencana
Anda sedang membaca artikel tentang
Keluarga Sehat Berencana
Dengan url
http://pintarngebloger.blogspot.com/2012/04/keluarga-sehat-berencana.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Keluarga Sehat Berencana
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar